Rabu, 12 Agustus 2009

Hujan Meteor Perseids


perseids-logo-google-images

Pada saat saya memposting berita ini, di laptop kesayanganku menunjukkan pukul 12:48 memasuki tanggal 12 Agustus 2009. Menurut beberapa sumber, mulai tanggal 12-14 Agustus setiap tahunnya akan terjadi Hujan Meteor Perseids.

Perseids adalah hujan meteor yang dimulai dari pertengahan bulan Juli, dan akan mencapai puncaknya pada tanggal 12-14 Agustus. Perseids terjadi dari partikel yang berasal dari ekor komet Swift-Tuttle. Hujan meteor ini dinamakan Perseids karena hujan meteor ini terlihat seakan-akan berasal dari rasi Perseus.

Google Indonesia memperingati hujan Hujan Meteor Perseids dengan mengganti logonya. Untuk mengetahui lebih lenjut apa itu Perseids, anda bisa membaca artikel ini.

Selasa, 26 Mei 2009

Pakai Bahasa dan Logika, Matematika Tidak Akan Rumit!


Senin, 18 Mei 2009 | 14:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Matematika sering dianggap momok, ilmu yang sulit dipelajari dan membosankan. Tetapi, dengan pendekatan berbeda seperti mamakai bahasa dan logika pada soal cerita, Matematika justeru ilmu yang menyenangkan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pria Saptono, Koordinator Acara kompetisi internasional Matematika bertajuk 'Gauss Contest 2009-Canadian Mathematics Competition', yang digelar oleh Sevilla School, Sabtu (16/5) di Jakarta. Pria mengatakan, dengan membiasakan diri memakai metode pembelajaran bahasa dan logika pada soal cerita, kemampuan siswa tidak lagi dibentuk dengan cara hanya menghapal rumus atau menghitung.
"Belum mulai belajar pun siswa biasanya sudah malas duluan ketika melihat hapalan rumus yang tampak rumit dan hitungan yang sulit. Tetapi melalui pemahaman materi lewat kemampuan bahasa dan nalarnya, siswa justeru merasa lebih nyaman dan senang untuk mendalami materi," ujar Pria, di sela kompetisi.
Sebagai tolak ukur, Pria membandingkan cara sederhana dalam menawarkan metode pembelajaran kepada para siswa. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, kata Pria, kemampuan bahasa adalah nomor satu, sementara Matematika nomor dua.
Tidak mengherankan, penekanan itu membuat siswa di AS lebih mudah memahami Matematika. "Di sini malah terbalik, kita menjadikan Matematika nomor satu dan Bahasa Indonesia atau Inggris nomor dua," tandas Pria, yang juga guru Matematika di Sevilla School.
Berdasarkan hal itulah, Pria mengatakan, perlunya menerjemahkan materi-materi pelajaran Matematika dalam konsep teori bahasa, baik itu dalam Bahasa Indonesia maupun Inggris. Lain halnya di Singapura, tambah Pria. Di sana, guru menerjemahkan aljabar dengan gambar-gambar dan teks yang kerap mereka sebut dengan nama 'unit'.
"Karena bahasa berfungsi sebagai alat pemahaman paling mudah dan sederhana, soal cerita bisa menyesuaikan berbagai kasus Matematika, sementara jika tetap dengan rumus belum tentu siswa bisa memahaminya," tambah Pria.
Kendala
Kurikulum adalah kendala, yang menurut Pria cukup membuat metode ini belum bisa sepenuhnya diterapkan. Di Sevilla School, misalnya, selain menggunakan kurikulum Cambridge, pengajaran Matematika juga masih berbekal pegangan dari kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). "Tetapi yang dari Diknas itu adalah pembelajaran dengan pendekatan teori saja, praktiknya bisa kami lakukan dengan bermacam cara," tandas Pria.
Sebaliknya, sejauh ini, pengajaran masih dipenuhi beragam kegiatan yang bersifat verbalistik dan mekanis. Materi dan strategi pembelajaran yang dipilih terarah dan terfokus pada upaya peningkatan kemampuan intelektual siswa, yaitu cara berpikir kritis dan kreatif.
Tidak mengherankan, kata Pria, metode pembelajaran hapal rumus dan hitungan angka-angka kurang merangsang anak didik memahami Matematika secara efektif dan memberi hasil maksimal. "Siswa terkotak-kotak oleh hapalan atau rumus sehingga tidak kreatif menggunakan logika untuk menuntaskan masalah," kata Pria.
Pria menambahkan, selain kreatif, siswa akan terbiasa berkompetisi secara sehat. "Karena cara ini menjauhi siswa dari budaya mencontek, sebab mereka sudah terbiasa membongkar banyak kasus Matematika yang sulit dengan cara, nalar, dan rasa percaya diri mereka yang tinggi," tegas Pria.
Bulan lalu, (30/4), puluhan guru dari berbagai sekolah berkumpul di Sekolah Dasar Santa Ursula, Jakarta. Mereka berdiskusi untuk menemukan solusi agar para siswa tidak menjadikan Matematika sebagai momok menakutkan. Diskusi itu menyimpulkan, Metode Marzano dianggap sebagai pendekatan yang dapat dijadikan pegangan untuk menuntaskan persoalan tersebut.
Forum diskusi tersebut menyayangkan, sampai kini pengajaran Bahasa Indonesia dan Matematika (baca-tulis-hitung), --yang dijadikan tumpuan dasar bagi pengembangan berpikir siswa pendidikan dasar, belum dikembangkan dengan baik. Menurut Kenneth Cock, Direktur Sampoerna Foundation Teacher Institute (SFTI), yang menjadi fasilitator diskusi, Metode Marzano merupakan teknik soal cerita Matematika yang menekankan pada pengertian siswa terhadap kalimat atau cerita di dalam soal tersebut.
"Uji coba metode ini tentu memudahkan siswa menerjemahkan soal ke dalam angka," ujar Kenneth. "Bila guru yang mengajar Matematika tidak memiliki kemampuan membentuk kalimat dengan baik, si anak didik juga sulit menerjemahkan soal-soal cerita yang dibuatnya," tambah Kenneth.
Kiranya, pendapat Pria pun mengamini komentar tersebut, meskipun tidak di tempat dan waktu yang bersamaan. "Dengan cara ini siswa termasuk guru-guru mereka tertantang untuk selalu punya semangat menganalisa sebuah masalah, menggali teori, dan melakukan berbagai cara untuk memecahkannya," tandas Pria.

Gaji Guru Melebihi Gaji Camat


Selasa, 26 Mei 2009 | 19:20 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan guru dengan menaikkan tunjangan untuk guru sehingga jumlahnya akan melebihi tunjangan pegawai negeri sipil (PNS) selain guru. Guru di daerah terpencil juga akan mendapatkan tunjangan lebih besar.

Hal tersebut dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara tatap muka dengan para guru di SMA Negeri 10 Palembang, Selasa (26/5).

Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa meningkatkan kondisi perekonomian tanpa dukungan pendidikan adalah hal yang tidak mungkin. Oleh karena itu, pemerintah memerhatikan kesejahteraan para guru dengan menaikkan tunjangan dan mengangkat para guru bantu menjadi PNS.

"Gaji guru dan kepala sekolah di daerah terpencil bisa lebih besar dari gaji camat setempat. Guru di daerah terpencil bisa mendapatkan gaji Rp 5 juta," kata Jusuf Kalla.

Siswa SMA Plus 17 Plg Menang Berkat Klorofil Emas

Sriwijaya Post - 6 Mei 2009

PALEMBANG, RABU - Siswa SMAN Plus 17 Palembang kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Satu tim beranggotakan M Ali, Nisrina dan Yesika berhasil menggondol juara ketiga pada kompetisi lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Sumatera.

Acara yang dipusatkan di aula Fakultas Kedokteran Riau ini diikuti oleh 54 tim setingkat SMA/MA se-Sumatera. Proses penjurian melibatkan dua wilayah, khusus wilayah Sumbagsel dinilai tim Lampung sedang peserta dari luar Sumbagsel, seperti Medan, Payakumbuh, Aceh langsung dinilai juri di Riau. Usai dilakukan penilaian, panitia langsung menyisihkan 10 pemenang yang diikutsertakan untuk proses presentasi. Kebetulan, siswa SMAN Plus 17 terpilih dan langsung diundang ke Riau untuk presentasi.

"Bersyukur, meski tidak menjadi juara utama, paling tidak kami pulang tidak dengan tangan kosong,' kata M Ali, Rabu (6/5) .

Ia mengatakan pembuatan karya tulis dikebut hanya dalam waktu dua minggu. Selain karena undangan keikutsertaan baru tiba, pada saat yang bersamaan, ketiganya juga sedang mengikuti lomba Olimpiade tingkat nasional.

"Kami konsentrasi satu-satu dulu, usai Olimpiade baru mencari pustaka untuk bahan-bahan karya tulis, kebetulan tema yang diambil adalah klorofil,"kata M Ali mewakili rekan-rekannya yang lain.

Lantaran judul menarik, diakui M Ali dinilai sebagai salah satu faktor kemenangan. Disamping itu, klorofil yang berasal dari dedaunan banyak ditemukan di lingkungan sekitar.

" Judulnya Klorofil, Si Emas Hijau yang Bermanfaat. Dari itu, kami coba menggambarkan khasiat klorofil yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar mampu memberikan manfaat yang luar biasa. Daya manfaat yang dihasilkan itu disimbolkan sebagai emas berkilauan,"kata M Ali.

Mungkin, faktor judul serta keberhasilan saat presentasi membuat juri tertarik hingga memutuskan tim SMAN Plus Negeri 17 Palembang memenangkan lomba.

Sabtu, 14 Maret 2009

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Abstract:
This research is conducted based on the reality that teaching learning subject of Plan
Analytic Geometry done by the lectures does not indicate the students development creativity. The
aim of this study is to yield an appropriate model to that subject and to know the effect of that
implementation. Subject of this study is third semester of Mathematics students of FKIP-UMS. Guiding
observation and creativity test are used to collect the data. Descriptive qualitative is used to analyze
the data. The results of the study are (1) Cooperative group discussion model can emerge new
analogy and learning orientation on thinking ability and (2) the effect of this implementation can
increase creative thinking and students achievement. Then the suggestions are as follows: (1) the
head of the department supports the effort of increasing creative thinking, (2) the lectures are good
at designing the model and its implementation, and (3) it is needed other study on learning affectivity
of cooperative group investigation in different subjects.
Mau yang lainnya! Silahkan download di sini, Gratis


Selasa, 10 Maret 2009

PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Peningkatan kualitas pembelajaran matematika diharapkan mengacu pada Standar Proses yang dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 yang mengemukakan bahwa Standar Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Yuhasriati (2002) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan dan pemahanam, keterampilan dan nilai sikap yang relatif konstan dan berbekas. Untuk menghasilkan aktivitas mental dalam matematika Silver dan Cai (1996) dalam Tatag Y. E Siswono (2000) mengemukakan tiga hal yaitu; ( a) Pengajuan pre –solusi ( presolution posing) , (b) Pengajuan di dalam solusi (Within- solution posing) dan (c) Pengajuan setelah solusi (post solution posing).

Selama ini kegiatan membuat soal selalu dilakukan guru.Akan muncul pertanyaan, bagaimana seandainya kegiatan tersebut dilakukan oleh siswa dalam pelaksanaan pembelajaran ? Mungkinkah kemampuan tersebut akan dapat membantu untuk meningkatkan proses berpikir siswa.?

Gagasan ini berdasarkan pada beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sutiarso (1999) yang menyatakan bahwa prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan problem posing lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional

As’ari (2000) juga menyarankan bahwa problem posing perlu mendapat perhatian untuk diterapkan di kelas, karena mampu membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan juga mampu meningkatkan prestasi belajarnya.

Makalah ini bertujuan untuk membantu guru dalam memilih alternatif penggunaan pendekatan pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan prestasi belajar matematika dan juga diharapkan dapat membantu kesulitan guru serta dalam mengatasi masalah pembelajaran serta sebagai bahan informasi untuk membuka wawasan guru tentang penggunaan problem posing dan dampak positifnya. mau lagi .... ! Silahkan download di sini